Museum-De-Javasche-Bank

Museum De Javasche Bank: Harga Tiket Masuk

Berkunjung ke museum De Javasche Bank adalah cara yang sangat baik untuk melestarikan dan mempelajari sejarah, terutama sejarah Indonesia. Sebagai bagian dari upaya tersebut, mengingat pentingnya mengenang masa lalu, kutipan dari Bung Karno dalam pidato terakhirnya di HUT RI 17 Agustus 1966, “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah” atau lebih populer dengan sebutan “Jas Merah”, menggugah semangat untuk selalu memelihara nilai-nilai sejarah.

Bagi warga Surabaya atau wisatawan yang tertarik dengan sejarah Indonesia, salah satu museum yang wajib kamu kunjungi adalah De Javasche Bank atau Museum Bank Indonesia di Surabaya. Museum ini tidak hanya memiliki koleksi sejarah yang menarik, tetapi juga memberikan wawasan mengenai perkembangan perbankan di Indonesia, khususnya terkait dengan bank sentral zaman kolonial.

Museum ini menyimpan berbagai koleksi yang mencakup barang-barang bersejarah, dokumen-dokumen penting, serta informasi mengenai perkembangan perbankan yang sangat relevan bagi siapa saja yang ingin lebih memahami sejarah ekonomi Indonesia. Mengenai tiket masuk, harga tiket di Museum Bank Indonesia ini terjangkau, dan pengunjung dapat menikmati pengalaman belajar sejarah yang menyenangkan.

Museum-De-Javasche-Bank

Tentang De Javasche Bank

De Javasche Bank (DJB) muncul pada 24 Januari 1828 atas perintah Raja Willem I untuk mengatasi krisis keuangan yang melanda pemerintah kolonial Hindia Belanda setelah kebangkrutan VOC. Bank ini memiliki hak istimewa (octrooi) yang memberinya kewenangan.

Tujuan adanya bank ini adalah mencetak dan mengedarkan uang gulden di seluruh wilayah Hindia Belanda. Setiap 10 tahun, hak tersebut mendapatkan perpanjangan, dan DJB menjalani tujuh kali perpanjangan selama operasionalnya.

Sebagai bank sirkulasi pertama di Asia, DJB memegang peran penting dalam sistem moneter kolonial. Antara 1829 hingga 1870, bank ini mengembangkan jaringan cabang di berbagai kota besar, baik di Jawa maupun luar Jawa, seperti Surabaya, Semarang, Padang, Makassar, Cirebon, Solo, dan Pasuruan. Ekspansi ini membantu DJB memperkuat pengaruhnya dalam perekonomian kolonial dan mendukung stabilitas moneter di wilayah tersebut.

De Javasche Bank membuka cabangnya di Surabaya pada 14 September 1829. Namun, pada tahun 1904, bangunan asli tersebut harus dirobohkan. Selanjutnya, menjadi bangunan yang lebih modern. Renovasi ini untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kondisi iklim tropis di Indonesia.

Setelah De Javasche Bank dinasionalisasi pada 1951, gedung ini beralih fungsi menjadi kantor perwakilan Bank Indonesia di Surabaya pada 1953 dan tetap beroperasi hingga 1972. Pada 27 Januari 2012, gedung bersejarah tiga lantai milik Bank Indonesia ini akhirnya menjadi cagar budaya, menjaga jejak sejarah penting dalam dunia perbankan Indonesia.

Lokasi Museum, Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk

Museum Bank Indonesia, yang terletak di De Javasche Bank Surabaya, beralamat di Jalan Garuda No. 1, Krembangan, Surabaya, Jawa Timur. Lokasinya hanya sekitar 6 kilometer dari Alun-alun Kota Surabaya, sehingga mudah kamu jangkau. Tiket masuk ke museum ini sangat terjangkau karena gratis, memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk mengunjungi dan belajar sejarah.

Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, memberikan waktu yang cukup untuk menjelajahi berbagai koleksi yang ada. Fasilitas yang ada di museum juga cukup memadai, termasuk tempat parkir gratis, toilet, musala, serta pemandu wisata yang siap mengantar pengunjung berkeliling secara gratis. Selain itu, ada juga kantin yang menyediakan minuman ringan dengan harga yang terjangkau.

Museum-De-Javasche-Bank-harga-tiket-masuk

FAQ Museum De Javasche Bank Surabaya

Museum De Javasche Bank Surabaya merupakan destinasi yang sangat menarik untuk mempelajari sejarah perbankan Indonesia, khususnya masa kolonial Belanda. Dengan koleksi yang kaya dan bangunan bersejarah yang telah direnovasi, museum ini memberikan wawasan tentang perjalanan panjang sistem keuangan di Indonesia.

Selain itu, fasilitas yang lengkap seperti parkir gratis, toilet, musala, pemandu wisata, dan kantin membuat pengalaman berkunjung semakin nyaman. Terletak di pusat kota Surabaya, museum ini bisa menjadi pilihan wisata edukatif yang cocok untuk semua kalangan, baik pelajar, peneliti, maupun keluarga yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah Indonesia. Berikut FAQ tentang museum tersebut:

Apa itu Museum De Javasche Bank?

Museum De Javasche Bank adalah sebuah museum yang terletak di Surabaya, yang dulunya merupakan kantor cabang De Javasche Bank. Museum ini menyajikan koleksi sejarah perbankan Indonesia, khususnya yang berhubungan dengan perkembangan sistem moneter dan perekonomian pada masa penjajahan Belanda hingga masa pasca kemerdekaan.

Seperti apa sejarah singkat Museum De Javasche Bank?

De Javasche Bank didirikan pada 1828 dan memiliki peran penting dalam perbankan di Hindia Belanda. Museum ini terletak di bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai kantor cabang De Javasche Bank di Surabaya pada 1829. Setelah dinasionalisasi pada 1951, bangunan ini menjadi kantor Bank Indonesia Perwakilan Surabaya hingga 1972. Pada 2012, gedung ini ditetapkan sebagai cagar budaya dan berfungsi sebagai museum yang mengedukasi masyarakat mengenai sejarah perbankan.

Mengapa harus berkunjung ke Museum De Javasche Bank?

Museum De Javasche Bank menawarkan wawasan berharga mengenai sejarah perbankan di Indonesia. Di sini, pengunjung bisa mempelajari perkembangan sistem moneter yang mengubah perekonomian Indonesia. Selain itu, bangunan yang bersejarah ini juga menjadi tempat yang menarik untuk melihat peninggalan arsitektur kolonial Belanda yang masih terjaga dengan baik.

Apa saja tips saat berkunjung ke museum ini?

  • Pastikan untuk datang lebih awal untuk menghindari keramaian.
  • Gunakan pakaian yang nyaman karena museum ini cukup luas untuk dijelajahi.
  • Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen di sekitar bangunan bersejarah.
  • Manfaatkan pemandu wisata yang tersedia untuk mendapatkan informasi lebih mendalam tentang koleksi dan sejarah museum.

Kapan harus berkunjung?

Museum De Javasche Bank buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada pagi hari atau di luar jam sibuk untuk menikmati suasana yang lebih tenang dan nyaman.

Wisata ini cocok untuk siapa?

Wisata ini cocok untuk semua kalangan, mulai dari pelajar yang ingin belajar sejarah, keluarga yang ingin berwisata edukasi, hingga wisatawan yang tertarik dengan sejarah perbankan dan arsitektur kolonial. Museum ini juga menarik bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang peran penting De Javasche Bank dalam perekonomian Indonesia.

Berapa harga tiket masuk ke museum ini?

Tiket masuk ke Museum De Javasche Bank Surabaya gratis. Pengunjung dapat menikmati berbagai koleksi dan fasilitas yang ada di museum ini tanpa biaya masuk.

Fasilitas apa saja yang ada di Museum ini?

Fasilitas yang tersedia di Museum ini antara lain:

  1. Parkir Gratis: Tersedia area parkir untuk pengunjung.
  2. Toilet: Fasilitas toilet yang bersih dan nyaman.
  3. Musala: Tempat ibadah untuk pengunjung yang membutuhkan.
  4. Pemandu Wisata Gratis: Pengunjung dapat memanfaatkan layanan pemandu wisata yang siap mengantar berkeliling museum.
  5. Kantin: Menyediakan minuman ringan dengan harga yang terjangkau.
  6. Ruang Pamer: Berbagai koleksi sejarah yang dapat dipelajari.
  7. Aksesibilitas: Fasilitas yang memadai untuk pengunjung dengan kebutuhan khusus.

Dengan fasilitas yang lengkap, pengunjung dapat menikmati pengalaman belajar sejarah dengan nyaman.

Beri Penilaian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *