7 Langkah Utama Memulai Bisnis Ayam Geprek Agar Untung

Bisnis ayam geprek telah menjadi fenomena kuliner yang menarik perhatian banyak konsumen di Indonesia, khususnya melalui platform aplikasi Gojek. Menurut informasi dari katadata.co.id, ayam geprek menduduki posisi sebagai menu paling banyak dipesan melalui aplikasi tersebut. Daya tarik ayam geprek tidak hanya terletak pada rasa pedas dan renyahnya, tetapi juga kemudahan dalam memesan melalui layanan pengiriman makanan online.

Dalam pola pemesanan, terdapat tren menarik yang mencirikan popularitas ayam geprek. Puncak pesanan terjadi pada jam 11-12 siang dan 6-7 malam, menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias memesan ayam geprek sebagai menu utama untuk sarapan siang dan makan malam. Fenomena ini mencerminkan bahwa ayam geprek bukan hanya sekadar tren sesaat, melainkan telah menjadi pilihan kuliner utama pada jam-jam tertentu dalam sehari.

Cara Memulai Bisnis Ayam Geprek

bisnis ayam geprek

Bisnis ayam geprek juga berhasil meraih keberhasilan finansial yang signifikan. Dengan omzet mencapai ratusan juta setiap bulannya, bisnis ini menunjukkan potensi ekonomi yang besar dan terus berkembang. Kesuksesan ini sejalan dengan tren peningkatan popularitas ayam geprek, yang menjadi bukti bahwa bisnis kuliner dapat memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi lokal. Berikut adalah beberapa cara memulai bisnis tersebut:

1. Perhatikan Proses Pengolahan Ayam

Dalam meracik 1 porsi ayam geprek, pastikan Anda memiliki ayam segar, bumbu marinasi, dan komponen dasar untuk sambal. Agar ayam geprek yang Anda buat memiliki tekstur renyah dan cita rasa yang lezat, langkah pertama adalah melakukan marinasi agar bumbu dapat meresap secara optimal. Celupkan daging ayam yang telah dicuci bersih ke dalam bumbu marinasi dan biarkan selama 30 menit.

Selanjutnya, masukkan ayam ke dalam adonan tepung terigu yang telah dicampur dengan air es. Untuk mendapatkan hasil yang lebih crispy, tambahkan lapisan kocokan telur ke kulit ayam. Goreng dengan minyak panas hingga mendapatkan warna cokelat keemasan.

Pilihlah bawang dan cabai yang masih segar. Kualitas cabai yang kurang baik dapat menyebabkan sambal memiliki rasa pahit dan aroma yang kurang sedap. Tekstur sambal geprek sebaiknya tidak terlalu kasar namun juga tidak terlalu halus. Tambahkan sedikit minyak panas untuk memberikan sentuhan rasa gurih. Geprek ayam bersama sambal tersebut, lalu sajikan dengan nasi hangat dan lalapan.

2. Jangan Abaikan Biaya Produksi

Hitunglah biaya produksi sebagai total pengeluaran yang dikeluarkan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menciptakan suatu produk atau layanan. Jenis biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Untuk bahan baku, disarankan mencari supplier untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif.

Terkadang, beberapa supplier menawarkan pengiriman gratis untuk pembelian bahan baku dalam jumlah besar. Saat mengatur gaji karyawan, perhatikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK/UMP) di wilayah usaha Anda. Penting untuk menghindari memberikan gaji yang terlalu rendah, atau yang biasa disebut dengan underpaid. Adapun biaya overhead melibatkan pengeluaran untuk air, listrik, gas, biaya promosi, dan layanan WiFi.

3. Riset Pesaing

Langkah penting berikutnya adalah melakukan riset terhadap pesaing. Bandingkan menu dan harga dari outlet ayam geprek pesaing di sekitar Anda. Apa saja varian menu yang mereka tawarkan? Bagaimana kualitas layanan yang mereka berikan? Apakah mereka sering mengadakan promosi khusus pada hari-hari tertentu?

Melalui riset ini, Anda dapat menciptakan inovasi baru sehingga bisnis ayam geprek yang Anda tawarkan terlihat lebih unik. Sebagai contoh, Anda bisa menyediakan beragam pilihan sambal, paket hemat, atau promo spesial pada hari Jumat.

4. Taat Regulasi

Apabila Anda berencana membuka outlet di pusat perbelanjaan atau di luar area tempat tinggal Anda, sangat penting untuk mematuhi segala regulasi yang berlaku. Pastikan Anda telah memperoleh izin mendirikan usaha dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) agar dapat menghindari masalah yang tidak diinginkan.

Dalam bisnis kuliner, memiliki logo halal seringkali menjadi pertimbangan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli produk. Untuk mendapatkan sertifikasi halal, Anda dapat mengikuti pelatihan dari MUI. Informasi mengenai jadwal pelatihan dapat ditemukan di situs LPPOM MUI.

Terakhir, penting juga untuk mendaftarkan merek bisnis ayam geprek, termasuk logo dan nama usaha, untuk mencegah terjadinya tindakan plagiarisme. Proses pendaftaran ini dapat dilakukan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

5. Harga Jual yang Pas

Menetapkan harga jual merupakan tahapan krusial dalam strategi bisnis. Harga ayam geprek di Solo berkisar antara 10 hingga 15 ribu rupiah per porsi, sedangkan di Jabodetabek, harga tersebut mencapai sekitar 20 hingga 30 ribu rupiah. Apa yang menjadi penyebab perbedaan harga di kedua kota tersebut? Jawabannya terletak pada Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK/UMP) yang berlaku di masing-masing wilayah.

Pendapatan masyarakat juga memainkan peran penting dalam menentukan harga produk dan daya beli. Sebagai contoh, jika Anda menjual ayam geprek seharga 25 ribu di Solo, masyarakat di sana mungkin akan menganggap harga tersebut terlalu tinggi, sementara di Jabodetabek, harga tersebut mungkin lebih sesuai dengan tingkat daya beli mereka. Oleh karena itu, memahami konteks ekonomi dan keuangan lokal sangatlah penting saat menentukan harga jual.

Sangat penting juga untuk memperhatikan tingkat bisnis yang sesuai dengan target pasar. Terdapat tiga kategori level bisnis, yakni: level bawah, level menengah, dan level eksekutif. Level bawah merujuk pada usaha rumahan yang fokus pada konsumen dari masyarakat sekitar dengan kisaran ekonomi menengah ke bawah.

Level menengah mencakup usaha yang berlokasi di ruko dan memiliki pangsa pasar utama dari kalangan kelas menengah. Sementara itu, level eksekutif menawarkan layanan dan produk dengan kualitas eksklusif, ditujukan bagi pasar kelas atas. Memahami level bisnis yang tepat dapat membantu menentukan strategi pemasaran dan penetapan harga yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju.

6. Marketing Online

Memanfaatkan pemasaran online melalui media sosial memberikan peluang besar bagi para pelaku usaha. Informasi yang disebarkan melalui platform media sosial dapat menyebar dengan cepat berkat fitur-fitur seperti mention, share, atau DM. Calon pembeli dapat dengan mudah melihat menu, lokasi, dan atmosfer dari outlet melalui akun media sosial usaha Anda.

Selain itu, mendaftarkan bisnis ayam geprek ke aplikasi ojek online juga merupakan strategi yang efektif. Fitur review di aplikasi ojek online memungkinkan pembeli untuk memberikan penilaian terhadap kualitas makanan yang Anda tawarkan. Semakin tinggi nilai review, semakin besar ketertarikan dari calon konsumen untuk mencoba dan membeli produk Anda.

7. Promo dan Diskon adalah Senjata

Manfaatkan promo dan diskon sebagai strategi untuk mengatasi keraguan orang-orang yang ingin mencoba brand makanan baru. Saat pembukaan outlet, kamu bisa memanfaatkan gimmick diskon atau promo yang menarik, seperti harga spesial 10 ribu rupiah bagi 100 pemesan pertama, program beli 2 gratis 1, dan sebagainya.

Selain itu, di hari-hari perayaan seperti 17 Agustus, Harbolnas, atau Natal, berikan diskon yang lebih besar untuk menarik perhatian konsumen. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan, mengoptimalkan perputaran stok barang, dan menarik pelanggan baru.

Beri Penilaian